“Erik marah..”, pikirku. Aku berteriak. Bokep live Senyuman misterius menghiasi wajahnya. Tepat jam 10.30 malam, aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku berbunyi. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya.“Aku rasa, kamu sudah siap untuk permainan selanjutnya..”
Erik tertawa kecil, sedikit kemarahan masih tersisa pada dirinya. Aku berteriak. Hatiku terasa sakit dan ngilu. Masih kecil sudah kenal laki-laki!! Dia selalu membelikan baju-baju indah dan boneka porselain untuk dipajang dikamar tidurku. “Maria, kamu adalah milikku seorang.. Ya kan, setan cilik?”
Mukaku bersemu merah, tapi terlalu takut untuk berbicara, tubuhku bergetar hebat. Tidak lamapun, aku merasa kalau aku telah menemukan rumah baru bagiku. Tepat jam 10.30 malam, aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku berbunyi. Erik melakukan gerakan menghentak itu secara teratur, dan tiba-tiba aku merasakan getaran yang sangat hebat dalam diriku, aku merasakan ‘liang’ku
menyempit karena otot-otot di tubuhku menjadi tegang. Hari itu, aku mulai merasa bosan di rumah dan Erik belum pulang dari kantor. Sakit!! Celana dalamku juga akan dilepasnya. Aku nggak marah kok. “Panas..badanku terasa panas..Erik..” pikirku dalam hati. Jangaan!!”, aku berteriak ketakutan.Terlambat, aku sudah telanjang total. Sepuluh menit setelah itu, Erik terlihat kejang sesaat sambil mengerang tertahan. Erik terus berlanjut menciumku, aku bisa merasakan lidahnya memijat lidahku. Wanita itu mengerang dengan keras. tidak ada satupun yang boleh menyentuhmu tanpa seizin-ku.”Erik memeluk tubuhku yang kecil dengan