Kalian ingin merampokku..?” tanyaku protes menonton Tami telah menodongkan pistol automatic yg di lengkapi bersama peredam nada itu ke arah kepalaku.“Ya. Bokepviral jangan sampai.. Saya kagum. Awas, anda sekarang ini merupakan ‘anjing’ sex kami. Saya waktu ini sadar, mereka fans yg maniak sex berat. Sekarang tubuhku merentang keras menempa huruf X. Waktu Ini aja ya, saya udah nggak sabar nih..!” sahut Dian mengelus-elus pantatku.“Sama dong. Biarpun masihlah ABG. Fans atau pecinta, terlebih jurnalis itu yakni jalur yg tak boleh kulawan. Menurutnya ingin foto-foto..?” kataku cobalah melepaskan diri dari serbuan bibir & jemari mereka.“Iya, betul sekali. ahhk..!” menjeritku kesakitan lantaran sperma yg selayaknya muncrat terhambat oleh tali ikatan itu.Cambuk kembali melecuti dadaku. srreet.. Diwaktu terbangun, tidak sedikit spermaku yg tercecer di perutku. Slow saja dahulu.. Copot celananya, Lin..!” ucap Tami membentak.Saya hendak berontak, namun dgn kuat Dian memelintir lenganku.“Ahkk..!”“Jangan macem-macem. Zakarku benar-benar telah setengah berdiri sebab dorongan & rangsangan dari stimulasi tindakan mereka. Paling-paling jurnalis ‘bodrek’. Lampu menyorot kuat ke arahku. Kuperhatikan terang sekali bahwa ini nomer yg sama dari dua kali panggilan tadi. jangan sampai.. Rupanya sudah dipangkas bersih.“Jilati, nikmati lezatnya kelentitku & vaginaku ini. Serentak saja jemari-jemari tangan mereka mengolesi seluruhnya tubuhku dgn minyak. ahhk.. serentak..!” perintah Tami menanpar-nampar pantatku.Terpaksa, kutelan pipis Tami yg pesing itu.
