Tapi Khira masih saja melakukannya. “Oke, tapi jangan diketawain yah!” ancamku sambil tersenyum nafsu.Dengan cepat kuturunkan celana sport-ku dan dengan galak barangku mencuat dari bawah ke atas dengan sangat menantang. Bokepviral “Sudahlah, memang belum rejeki kita dijajanin sama si Gamha,” sekarang bule bermata biru nyeletus. Si Emily menghampiri kami berada, karena si Eve dan Khira tertawa terbahak-bahak melihat gambar itu. Tapi Khira masih saja melakukannya. Karena waktu mengetik sambil berdiri dan si Khira duduk di kursi meja komputer, maka dapat kulihat dengan jelas ke bawah bukitnya si Khira yang lebih putih dari punyanya si Emily. “Iya deh, sekalian numpang minum,” kata bule yang berambut panjang masih kedengaran kesalnya.Setelah mereka duduk, kami memperkenalkan nama kami masing-masing. Begitu juga dengan yang kedua, yang berasal dari Amerika Latin. Tapi membuatku sedikit menelan ludah. Setengah kesal aku hampiri juga pintu rumahku, dan setelah aku mengintip dari lubang kecil di pintu, kulihat tiga orang gadis. Ternyata Eve sudah bugil, tangannya dengan gemetar menarik tanganku ke arah barangnya. Kakiku gemetar, gemetar sekali. “Memangnya kalian tidak tahu kalau si Gamha sedang pulang kampung dua hari yang lalu?” lanjutku lagi.Kali ini yang bule berambut sebahu dengan kesal menjawab, “Kurang ajar si Gamha, katanya bulan depan pulangnya, Jepang sialan tuh!”
“Eh!
