Magnetizing tapi aku tidak boleh kikuk, untuk memperlihatkan kesan bahwa aku sudah biasa melakukan pemotretan model.“Gini Lia, Ivan udah ngejelasin kan..?”
“Iya sih dikit, untuk studi kan..?”
“He-eh, tapi gue pingin mastiin lagi elo bener-bener bersedia..?”
Lia menangguk pasti, “Tapi gue berhak untuk nyimpen semua filmnya khan..?” tanyanya. Minimal hasilnya standar, tidak akan terlalu overlighting atau underlighting. Bokep indo viral Dengan begitu aku dapat melihat buah dadanya yang mungil dan putih menggelantung. Lia kusuruh untuk tetap menungging. Yang penting aku puas motretin doi dan yang paling penting lagi, di’sepongin’ doi. Doi kecewa, karena saat film-nya kuproses (tentu saja kuproses di kamar gelap sendiri, karena aku tidak berani untuk ke lab foto, takut beredar diluar kontrolku), dari lima rol, dua rol gagal. Shot demi shot kuambil. Hanya itu kini yang ada di otakku.Aku berbisik ke si Ivan bahwa aku ingin cumbuin Lia, Ivan mengerti walaupun berat hati. Melihat wajah Lia yang juga sudah mesum, tanganku meraba mulai dari bagian dalam paha sampai pantatnya. Doi tidak menjawab, tapi memasang pose siap.
