Ibu Tiri Menggoda Anak Tirinya Dengan Rayuan Panas

Kadang kepalanya dimiringkan sehingga mulut kami bisa saling menyedot. Bokep Viral Semakin lama-semakin cepat ia mengerakkan pantatnya, namun tidak ada kasar atau menghentak-hentak. Sah.. “Ouhh Tommy.. Yes..!!” desisnya terdengar berulang-ulang. “Aku.. “Tommy.. “Kamu pintar sekali,” katanya sambil mencubit lenganku. Diganjalnya pantatku dengan bantal, kuangkat pantatku sedikit untuk memudahkannya mengganjal pantatku dan kemudian pantatnya semakin turun. “Kenapa nggak ke Kaliurang saja,” protesku. Tangannya membuka kancing bra-nya dan sebentar ia sudah dalam keadaan bugil. Kadang kepalanya dimiringkan sehingga mulut kami bisa saling menyedot. Aku menahan tekanan pantatnya dengan menaikkan pinggulku. Dinding vaginanya mulai berdenyut dan akupun sudah mencapai sebuah titik dimana aku tidak bisa kembali lagi dan harus kuraih puncak itu. Sambil kupeluk kubawa ia ke jendela sambil melihat puncak Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di kejauhan. “Ouhh Tommy.. Kudaku rupanya mengajak berpacu lagi..”. Kuulangi beberapa kali lagi dan iapun menekankan kepalanya miring di atas bed. Aku menggeserkan tubuhku ke atas sehingga kepalaku menggantung di bibir ranjang. Ghh,” aku menggeram keras. “Beli apa Mas?” “Enngghh, beli sabun dan shampoo”. Lidahku sudah berada di lipatan pahanya, menggantikan jariku tadi.

Ibu Tiri Menggoda Anak Tirinya Dengan Rayuan Panas