Sementara Reno seperti asyik sekali memperhatikan semuanya ini.“Ahhh…ini merangsang sekali, jauh lebih edan daripada nonton bokep,” cetus Reno sambil menekan-nekan bawah perutnya. Bokepviral aku sangat terpuaskan bercinta dengan mereka. Terlebih setelah Toni menutupkan pintunya. Diremas-remas dan digerakkan ke banyak arah. Selesai mandi kusemprot-semprotkan parfum ke setiap sela yang mungkin tersentuh oleh Toni nanti. Maklum dia masih begitu muda, 19 tahun juga belum. Tapi begitu taksi berhenti di depan pintu pagar rumah megah itu, Toni datang menjemputku. Lalu aku mengedipkan mata, sebagai tanda agar ia mulai mendorong…dan…aaah…batang kemaluan Toni mulai melesak dengan mantapnya ke dalam liang kemaluanku!Tapi setelah mulai menggeser-geserkan zakarnya maju mundur dalam liang kenikmatanku, ia berkata terengah, “Mbak jangan marah ya…sebenarnya Reno ada di rumah ini. Memang harus kuakui, Toni membuatku kangen terus. Rumah temanmu itu di mana?”
Toni menyebutkan suatu alamat rumah. Pasti orang tua Reno bukan orang kebanyakan. Tampan sekali cowok bernama Reno itu. Saat aku berusaha memasukkan burung toni ke lubang kemaluanku, aku meregangkan kedua kakiku agar kemaluan reno dapat masuk dengan leluasa. Dengan melihat senyumnya saja hatiku sudah tergetar hebat. Jujur, aku belum pernah melihat cowok setampan Reno. “Terserah kamu aja lah,” sahutku dingin. Lalu memelukku dengan hangat dan meraihku ke atas tempat tidur. “Udah Toni…masukin aja….cepet…aku pengen melepas kangenku sama tititmu yang gagah itu…” pintaku sambil menarik
