Edisi 245: Kisah Menegangkan Yang Tak Terduga

Segera kutindih tubuhnya, lalu dengan perlahan kuciumi dia dari kening, ke bawah, ke bawah, dan terus ke bawah. Bokep indo viral Tanganku yang tadinya memeluk punggungnya, mulai menjalar ke depan, perlahan menuju ke payudaranya yang cukup besar. Kurasa, dia sudah mulai dapat menikmatinya. Matanya yang bening indah menatapku bahagia, dan sambil tersenyum dia berkata, “sama-sama.” Kutitipkan padanya untuk menjaga baik-baik anak kami, bila benih itu tumbuh nanti. Tangannya semakin liar mengacak-acak rambutku, bahkan kadang-kadang menarik dan menjambaknya, yang membuat nafsuku semakin bergelora.Dengan berbaring menyamping berhadapan, kulepaskan celana dalamnya. Setelah beristirahat beberapa saat, kami melakukannya lagi, lagi dan lagi. Kupilin, kusedot, dan kumain-mainkan benda kecil itu dengan lidah dan mulutku. Aku baru tahu bahwa klitoris bentuknya tidak bulat, tetapi agak memanjang. Hanya tinggal celana dalam masing-masing yang masih memisahkan tubuh telanjang kami berdua.Kulepaskan ciumanku dari bibirnya, menjalar ke arah telinga, lalu kubisikkan kata-kata cinta padanya. dia mulai mendesah dan meracau tidak jelas. Masa pacaran kami memang tidak terlalu “bersih”, saling cium, saling raba bahkan sampai ke tingkat Heavy Petting sering kami lakukan. Kumainkan klitorisnya dengan lidahku yang basah, hangat dan kasar, hingga membuat dia kembali mengejang, merintih dan mendesah.

Edisi 245: Kisah Menegangkan Yang Tak Terduga

Related videos