Ah, kini iamalah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku.Ia berlutut mengelap paha bagian belakang. Namun, tibatibakeberanianku hilang. Bokep terbaru diamendesah keras.Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.Yang.., cepatcepat berkemas. katanya.Halo..? Ke bawahlagi: Tidak. Menantang dengan mata genit sambilmendekati pintu salon. Esoknya,dari rumah kuitungitung waktu. Sengaja kuperlihatkanagar ia dapat melihatnya. Lalu memegangpahaku, Yang mana..?Yes..! Makin lama suarasepatu itu seperti mengutukku bukan berbunyi pletakpelok lagi, tapi bodoh, bodoh, bodoh sampai suara ituhilang.Aku hanya mendengus. Dingin.Aku kegelian menikmati tangannya yang menari di ataskulit punggung. Lho, salon kan tempat umum. Tetapi,bayangan itu terganggu. Sebuah kisah bercinta atau ngentot (ML) dengan pekerjasalon (terapis) yang mana menyediakan jasa pijat danlalu karena nafsu berakhir dengan hubungan seks. Turun tidak, turun tidak, aku hitung kancing.Dari atas: Turun. Wiendatang. Seperti kulihat ketika ia baru naik tadi,setelah mengejar angkot ini sekadar untuk dapat secuiltempat duduk.Terima kasih, ujarnya ringan.Aku sebetulnya ingin ada sesuatu yang bisa diomongkanlagi, sehingga tidak perlu curicuri pandang meliriklehernya, dadanya yang terbuka cukup lebar sehinggaterlihat garis bukitnya.Saya juga tidak suka angin kencangkencang. Ia menekannekan agak kuat. Kring..! Toh masih ada hariesok.Aku bergegas naik angkot yang melintas. Hap.Mau pijit lagi..? Ataukesialan, karena ia masih mengangkat tabloid menutupiwajah? Keringatnyameleleh seperti yang kulihat sekarang.
