jawabku ketus, Panggil aku Lily. Bokep Viral Rio dengan irama yang teratur memompa vaginaku, sambil mempermainkan lidahnya di leher dan bibirku. Keduanya begitu expert dalam permainan lidah. Tanpa ragu lagi kutelan sperma yang ada di mulutku, Rio mengusap sisa sperma di bibir yang tidak tertampung di mulutku. Andre mendorong tubuhku hingga telungkup di ranjang, entah bagaimana posisi dia dengan tubuhku telungkup, dia tetap mengocok vaginaku dengan ganasnya. mmgh.. desahku sambil tanganku meraba ke belakang mencari pegangan di antara kedua kaki Rio yang masih telanjang. Langsung duduk kutarik rambutnya dan ternyata si Andre, teman Rio yang kusuruh pulang bersama si pendek tadi.Sebenarnya dia tidak terpilih bukan karena aku tidak tertarik, tapi aku harus memutuskan satu di antara dua yang baik. Setelah aku berbaring di samping Andre, berarti dia sudah bersiap untuk bertempur denganku, segera kuhabiskan minuman itu, kesegaran memasuki di tubuhku tidak lama kemudian. jawabnya. Aku tidak tahu harus menjawab apa, biasanya aku tidak pernah pakai kondom, tapi karena kali ini aku bercinta dengan seorang gigolo, aku harus berhati-hati, meskipun dengan lainnya belum tentu lebih baik. Kamu hebat Rio, belum pernah ada yang membuat dia orgasme terlebih dahulu, bahkan setelah bermain dengan dua orang. Rio.. Tanpa menjawab aku langsung membelakanginya dan kubungkukkan badanku, rupanya dia sudah tahu mauku, langsung mengarahkan kejantanannya ke vaginaku.
