Ini mungkin karena ukuran batang kemaluanku yang menurut Diana besar,
panjang dan kekar. Aku merengut,
hendak marah, tapi tak jadi, pahanya yang mulus terpampang di depanku,
membuat gondokku hilang.Setelah itu aku mulai tertarik
mencuricuri pandang. Bokepviral Boleh ya? katanya kepadaku.Iya.Wawancarai kita dong, Salah seorang temannya nyeletuk.Emang mau?.Tentu dong. Aku menjawabnya dengan senang hati. Kantornya x (nama koranku), khan. Gadis itu dan
temannya memakai sebuah kaos partai, yang mana bagian bawahannya dan
lengannya dipotong sehingga menyerupai sedang memakai tank top,
sedangkan bawahannya dipadu dengan celana panjang ekstra ketat yang
berwarna putih.Mas, Mas wartawan ya? Aku
terus menggoyang pantatku ke depan ke belakang, keatas kebawah dengan
teratur sampai pada suatu saat.Aahh Mas Ray, agak cepet lagi sedikit goyangnya, saya kayaknya udah mau keluar nihDiana mengangkat kakinya tinggi,
melingkar di pinggangku, menekan pantatku dengan erat dan beberapa menit
kemudian semakin erat, semakin erat, tangannya sebelah menjambak
rambutku, sebelah lagi mencakar punggungku, mulutnya menggigit kecil
telingaku sebelah kanan, lalu terdengar jeritan dan lenguhan panjang
dari mulutnya memanggil namaku.Mas Ray, aahh, mmhhaahh,
Aahh Dia kelojotan. Namun kami duduk telah semakin rapat, sehingga dapat
kurasakan lembutnya tubuh yang ada di sampingku.Tibatiba Diana mencium pipiku.Terima kasih, Mas Ray.Untuk apa?Karena telah mau menemani Diana.Aku hanya diam.
