Bibirnya indah, dengan warna meeah muda merona, dia perlahan mengulum kontolku hingga geli-geli terasa di ujung kontolku itu ketika mengenai lidahnya.Nikmat, benar-benar mengasyikkan, aku tidak perlu merogoh kocek unthk “jajan”. Bokep indo Kembali aku menyoroti Minoru dengan keadaan sama-sama telanjang. “Coba lu menari kayak penyanyi-penyanyi AKB48!”, perintahku.“Minoru ga pandai menari…”, katanya.“Eh… Melawan lu?!”, singgung Zenit sambil melotot. Aku coba memanfaatkan waktu yang ada dulu untuk melihat Minoru yang cantik. Lagian kapan lagi bisa begini, kalau ada Zenit sudah pasti dia ingin menyiksa Minoru.“Arrggghh….”, erangan Minoru menerima genjotanku yang kian waktu kian cepat. Gadis Jepang yang mirip artis AKB48 itu benar-benar menggoda nafsuku.“Tenang, malam ini aku ga bakal nyiksa lu…”, kata Zenit lalu menutup pintu.Dia kemudian mengajak kami masuk ke kamar, “Malam ini, teman aku yang bakal pesta…”, katanya.Zenit memberikan ku kesempatan berpesta dengan Minoru. Beberapa pelanggan memang memandangi kami, tapi tak heran, di sini memang ada beberapa pelanggan yang juga sering minum-minum dan berpesta.Beberapa lama, bir mulai habis, rokok LA kami pun sudah habis tiga bungkus. Ku ciumi rambutnya yang harum dan ku belai-belai, Minoru sedikit menolak, tapi aku yakin dia lebih menerima begini daripada harus kusakiti.
