Dadaku berdegup kencang, birahiku langsung naik ke ubun-ubun. Bahkan saking ‘ngebetnya’, pernah Mama Winda mengajak aku bertemu di luar rumah karena ada Bapak di rumah. Bokep indo Mama Winda memeluk dan menciumku mesra,”Baik… kalau Bapak enggak ada, aku SMS aku ya….”
“Siip… saya bawa kondom deh…he3x….” kataku girang. Pada awalnya, aku sebagai anak sulung, menjadi anaknya yang menentang poligami Ayah. “Oh ya?… “, benar saja, emosi Mama Winda semakin meninggi. “Eh… ada Mas Kemal..”, serunya sedikit menjerit dan melakukan gerakan yang salah sehingga handuknya melorot hingga perut sehingga payudaranya yang sebesar pepaya tumpah keluar. “Welehh… makin berani kamu ya?…”, tangannya menepis tanganku yang mulai mencoba menjamah lengannya. Keluargaku sebenarnya bukan keluarga broken home, namun karena ayahku yang berpoligami jadi aku agak jarang berinteraksi dengan ayahku, lebih banyak dengan ibuku dan 2 orang adikku. Nadanya mulai agak tinggi. “Hi3x… enggak apa lagi… tapi peju kami memang banyak banget nihhh…hi3x…” Mama Winda terkekeh girang melihat lelehan mani putihku di vaginanya. “Ya lawannya udah tua…, pasti Mbak menang KO terus”, aku terus menyerang sambil menghampiri Mama Winda sehingga kami duduk berdekatan. Bahkan Ayah menyempatkan diri hadir dalam wisudaku dulu. “Ih… bener Mbak, Bapak suka cerita yang begitu pada saya sejak saya kuliah di kedokteran”, ceritaku.
