Pacaran Diam-diam Saat Ibu Tak Sadar

Dia butuh sex. Lalu dengan liar Tante Ning membawaku turun ke karpet, dibukanya celana panjang abu-abuku, demikian pula celana dalamku dilucutinya dengan gerakan tergesa-gesa. Bokepviral Tapi kata Tante Ning, dia justru malu telah menjerumuskan aku.“Tapi aku nggak nyesel kok, Tante…,” kataku. Hari itu aku berulang tahun yang ke 17. Dia butuh sex. Setelah kuikuti, ternyata memang lebih enak. Aku menggigit bibir. Dia malah memintaku mencumbui selangkangannya dulu.“Sini, Sayang…, ciumin ini Tante …,” pintanya sambil berbaring telentang dan membuka kedua belah pahanya lebar-lebar.Tanpa membuang waktu lagi, aku terus menyerudukkan mulutku pada celah vagina Tante Ning yang merekah minta diterkam. Sementara jemari kedua tangannya menggerayangi seluruh bagian kulit tubuhku, terutama pada bagian punggung, dada, dan selangkanganku. “Nggak ada uang,” jawabku asal-asalan. Selama di Jakarta, dia tinggal di rumah kami. Aku hampir-hampir tidak bisa ngomong waktu denger suara Tante Ning yang merdu. Setahuku dia termasuk perempuan baik-baik, dan rumah tangganya pun kelihatan rukun-rukun saja. Nikmatnya sungguh tidak terkatakan. Dia bilang, walaupun aku tidak naik kelas, tapi aku “lulus” sebagai laki-laki. Lalu, mana kadonya?“Merem dong!” kata Tante Ning sambil duduk di sebelahku.

Pacaran Diam-diam Saat Ibu Tak Sadar

Related videos