Gerakannya lambat seperti bermalas-malasan. Bu Lia selalu berpakaian formal. Bokep indo Sekarang kecup, jilat, serta hisap sepuas-puasmu. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yang sangat menyegarkan. Tunjukkan bahwa kamu memujanya. Sepasang bibir yang di bagian atasnya dihiasi tonjolan daging pembungkus klitoris yang berwarna pink. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip keluar dari kiri kanan G-stringnya. .“Rupanya kamu sudah tak sabar ya, Bay?” katanya sambil melingkarkan pahanya di leherku.“Hmmm…”“Haus?”“Hmmm..”“Jawab, Bay” katanya sambil menyelipkan tangannya untuk mengangkat daguku. Berlutut di depanku..”Aku membisu, kaget juga mendengar perintahnya.“Kamu tidak mau memeriksanya, Bay?” tanya Bu Lia sambil sedikit merenggangkan kedua lututnya.Meski ada perasaan senang, namun aku tetap berusaha meredakan debar-debar jantungku. Kaki itu sekarang diangkat serta tertekuk di kursinya. Sambil melepaskan sepatu itu. Aku menengadah.“Haus..” jawabku singkat.Tangan Bu Lia bergerak melepaskan tali G-string yang terikat di kiri serta kanan pinggulnya. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalem lagi. Kedua bibirku kubenamkan sedalam mungkin agar bisa langsung menghisap dari bibir kemaluannya yang mungil.“Bayu… Hisap Bayu…..”Aku tak tahu apakah desahan Bu Lia bisa terdengar dari luar ruang kerjanya. Di paha bagian belakang mulus tanpa rambut. Sangat kontras dengan pahanya yang putih.Aku merinding. Ternyata betisnya yang berwarna putih itu mulus tanpa rambut halus.
