saya tau kok, Om mau juga kan ngewe sama saya..?” Mendengar itu, si Om langsung terangsang berat.Saya langsung mengambil kesempatan meraba-raba batang kejantanannya yang tegang.“Ayo dong Om… saya pengen banget lho…” saya bilang lagi untuk menegasakan maksud saya.Bapak yang satunya lagi langsung setuju dan berkata, “Ya udah, kita bawa ke pos ronda aja pak Bahrul…” dan pak Bahrul pun setuju.Setibanya di sana, ternyata masih ada 3 orang lagi yang menunggu di sana, termasuk bang Parto, hansip di komplek saya. Mereka berbaris seperti menunggu dokter saja. Bokep indo Waktu itu jam 23:30. Mereka berbaris seperti menunggu dokter saja. Saya dengan nekat, diam-diam keluar rumah sambil bertelanjang tanpa sepengetahuan siapa pun yang ada di rumah karena semua sudah pada tidur. Saya melakukannya sambil pegangan di gerobak nasi gorengnya. Saya melompat pagar lagi, dan masuk ke kamar diam-diam. Ngapain malam-malam begini masih di luar? Setelah selesai, saya masih belum puas kalau belum meminum air mani mereka. Setelah selesai, saya masih belum puas kalau belum meminum air mani mereka.
