Saya mengerti kalau nanti Kakak harus pergi. Saya hanya pembantu. Video bokep indo Masih merasa seperti bermimpi, yg kalau diceritakan maka akan jadi cerita cabul esek esek saru. Kenangan itu akan selalu kuingat, setiap aku memasuki ruang tidur untuk tamu ini. Aku mens semalam, dan sekarang semuanya jadi kotor. Matahari sudah terbit di balik awan mendung ketika aku memasuki kamarnya. Kedua lutut di pinggir ranjang, kedua siku menopang, dan kepala dan bahuku merunduk ke bawah, bagaikan rusa betina yg sedang minum air yg segar dengan rakusnya. Jadi budak sexmu pun… saya bahagia…”
“Huusssss…. Mengangkang. Membersihkan selangkanganku.“Di cukur?” Kak Edo bertanya sambil meremas jembutku. Bagaimana aku bisa mengatakannya? Kamu… mengerti?” Aku mengangguk.Denyut jantungku makin cepat. Kak Edo menuang lagi. Menancap. Aku menunduk. Tapi aku tersenyum lebar, dengan mata basah, aku berbisik di telinganya,“Kak Edo… saya kini milikmu.”
“Sayaannnggg….” desahan berat itu menggetarkan jiwaku. Aku duduk di atas meja. Masih aku rasakan. Menempatkan diri persis di belakangku. Cairan dari vaginaku meleleh di sepanjang pahaku. Memuaskan Kak Edo, tuanku. Di sanalah aku menangis sejadi-jadinya, hingga lelah dan ketiduran. Di tubuhku. Aku terus duduk di lantai, di sisi ranjang. Aku menangis, bahagia. Membuat vaginaku berdenyut. Di sanalah aku menangis sejadi-jadinya, hingga lelah dan ketiduran. Ah, khayalan yg tdk akan pernah terwujud… tapi kukira aku masih boleh berkhayal, bukan?
