“Siapa itu?”, Tak lama kemudian terdengar suaranya. Aku membiarkan saja. Bokepviral Di
atas tempat tidur, Kak Tina sedang mengenakan baju kaos warna jingga. Memandanginya. Saat gerakan liarnya selesai, aku merasakan sesuatu
keluar dari kemaluanku. “Ya”
“Kalau begitu, duduklah di pangkuanku”
Aku
kaget, tapi tanpa berkomentar aku lalu duduk di atas pahanya. Segera saja aku berlalu ke kamar
mandi untuk pipis. “Mimpi basah?”. Kak Tina merapikan bajunya. Dia tidak melarang. “Bangun! Hanya aku dapat warisan dari Kak Tina. Aku menuju dapur, lalu
makan bersama Kak Tina. Aku tertarik untuk membacanya lagi nanti. Otakku sudah tak mampu
lagi membaca. Benda lembut sebesar apel itu terasa lebih
hangat. Tempat tidurku terdengar berderak. Suatu rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Yang pasti ini menandakan kamu sudah besar. Seeerrr, kejantananku sakit sekali
rasanya. Rasanya nikmat, nikmat
sekali. Kusentuh lagi
dadanya yang satu lagi. Tapi memang celanaku basah sekali. Kulihat
novel itu ada di atas meja. Ternyata Kak Tina tidak mengenakan bra. Keringatnya mengucur, bau badannya tercium
begitu menyengat. Lama kupandangi selangkangan
Kak Tina sampai dia mengubah posisinya. “Mimpi apa kamu, Sapto?”. Aku bersemu merah. Kusentuh lagi
dadanya yang satu lagi. “Sudahlah, Nanti juga kamu tahu sendiri”. Suatu rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Untung sisanya telah mengering.
