Gadis Asia Menggoda 155

Tapi herannya nafasku kian memburu, kejar-kejaran dan bergelora laksana gemuruh ombak di Pelabuhan Ratu. Wanita yang sekitar ini saya lihat berkulit putih bersih melulu pada unsur wajah, unsur kaki dan unsur lengan ini, kini tampak seluruhnya tiada yang tersisa. Bokepviral “Ya, Bu dingin sekali”, jawabku. Namun sebagai lelaki normal dan dewasa aku pun merasakan kesenangan bibir. Tanpa basa basi langsung ku cium bibirnya. Bahkan bila minumanku berakhir dia tidak segan-segan yang menuang kembali, aku justeru menjadi kikuk. Kebetulan kegemaran kita sama yakni naik gunung penyuka alam Kita sering bareng kadang aku pun maen kerumahnya. Kini akupun melulu pakai cede saja.“Kamu ganteng banget, jok, tinggi badanmu berapa, ya?”, bisiknya. Lama-lama pipiku sengaja saya pepetkan dengan tangannya yang mulus, dia diam saja.Dia menjawab membelai-belai daguku, yang tanpa rambut itu. Dia menyambut dengan senyuman, kami saling berciuman bibir saling melumat bibir, lidah kami bertemu berburu mencari kesenangan di masing-masing sudut-sudut bibir dan rongga mulut masing-masing. Apalagi bila sedang mencubit dadaku aku sama sekali tidak bakal membalas. Dia merintih lembut, saat jemariku menyentuh bibir vaginanya. Diapun nampak bergetaran dan suaranya agak parau. “Dingin ya jok..?!”, katanya sendu.Sementara tangan kiriku ditarik dan memeluk lengan kirinya yang memang tanpa lengan baju itu.

Gadis Asia Menggoda 155

Related videos