Tidak merasa telah satu semester lebih saya tinggal dirumah ini. Bokep Viral Mbak Intan menatapku. Sangat banyak beberapa hal yang dapat saya kenali dari mbak Intan. Saya baru sadar saat saya menelpon ponsel-nya serta dia mengangkatnya. Saat datang pertama kalinya di Malang, saya telah dijemput gunakan mobilnya. Sejak itu juga saya menaruh perasaanku, serta terasa nyaman saat ada di samping mbak Intan. Paginya, mbak Intan selesai menyiapkan sarapan. Saya juga ditinggal sendirian di ruang itu, tv masihlah menyala.Cukup lama saya ada di ruang tengah, sampai tengah malam kurang lebih. Ia suka sekali mengoral punyaku, mungkin karena punyaku terlalu tangguh untuk liang kewanitaannya. Setelah belanja banyak itu kami tak mengucapkan sepatah kata pun. Ia terangsang sekali. Jempol kaki adalah bagian paling sensitif bagi wanita. Kami mirip sepasang suami istri, mbak Intan rasanya nggak menolak ketika tangannya aku gandeng.Mungkin karena barang bawaannya banyak.Di mobil pun kami diam. Saya sedikit untuk sedikit coba akrab serta mengenalnya. Lalu kami pergi belanja. Mbak Intan menjulurkan lidahnya. “Tidak wan, jangan….AAAHH”, mbak Intan memiawik. “Indah sekali, berapa harganya?”, tanyanya. Usianya masihlah 32 namun dia begitu cantik. Serta mbak Intan kelihatannya yaitu hanya satu wanita yang menggerakkan hatiku.Saya betul-betul jatuh cinta kepadanya.
