“Kamu nggak apa-apa?” tanya Dina setelah sekian lama keduanya berdiam diri. Ambil nafas yang dalam…” Dan Kiki melakukannya dan rasanya mengagumkan. Bokepviral Sebuah TV layar datar berukuran besar terletak di ruang tengah yang mana itu akan dipakai untuk menyaksikan pertandingan final nanti. “Kamu kenal Ahmad, kan?” Tanya Dany, saat berjalan di belakang Kiki menuju ke ruang tengah. Ini dikarenakan banyaknya bukaan dari pengaruh gaya tradisionalnya. Dia merasa kedua kakinya tidak stabil menopang tubuhnya. “Kamu mungkin benar. Kiki tersenyum pada Johan, mulai merasa nyaman dan percaya diri, lalu bilang, “Aku senang melihat pertandingan rame-rame. Kamu hanya perlu lebih mengenal dia Ki.” “Hendra,” Kiki hampir mulai memprotes, tapi ditahannya dirinya. Dina suka Kiki, setiap kali dia perhatikan semakin dia merasa iri padanya. Johan menghilang ke lantai atas, lalu wanita cantik ini bergerak merapat pada Kiki dan bertanya pelan, “Kamu merokok nggak?” “Mmm… kadang-kadang.” Jawab Kiki heran. Rambut berombak panjang sepinggang di cat kecoklatan, tubuh montok menggiurkan tapi jauh dari kata gemuk, dan kulit putih yang membungkus tubuh indahnya. Di dalamnya ada beberap lintingan rokok lalu diambilnya sebuah. Dia hanya senang menggoda saja bukan seorang wanita jalang. Dia menyukai rasa dari air hangat yang seakan tusukan jarum kecil pada permukaan kulitnya saat dia mainkan jemari pada kelentitnya yang licin.
