Ya itulah. Bokep Viral Terkadang ibuku datang ke rumahnya, terkadang dia datang ke rumahku.Dan satu kebiasaan yang kulihat pada Tante Ratih ini, dia suka duduk di sofa dengan menaikkan sebelah atau kedua kakinya di lengan sofa. Satu kali aku baru pulang dari latihan sepakbola, saat membuka pintu kudapati Tante Ratih lagi bergunjing dengan ibuku. Sambil menusuk liang vaginanya kedua buah dadanya terus kuremas dan kuhisap dan bibirnya kupilin dan kulumat dengan mulutku. Agak kecewa kubukakan pintu dan Tante Ratih memberikan handuk bersih. Dan akupun kolaps. Kalau tidak salah karena soal ayam masuk rumah. Spermaku muncrat tanpa dapat ditahan-tahan lagi. Lezat sekali. Dia masih tidak ber-celana dalam dan tidak ber-BH. Liang vaginanya berdenyut-denyut menghisap dan memerah sperma-ku dengan hebatnya seperti tadi. “Tapi jangan buru-buru lagi ya?” katanya tersenyum dikulum. Pompaanku sekarang lebih kuat dan rengekan Tante Ratih juga semakin manja. Di rumah aku biasanya memang tidur hanya memakai sarung karena penisku sering tidak mau kompromi. Kesempatan itulah yang kami gunakan.Paling mudah kalau mereka main catur di rumahku. Setiap tersentuh Tante Ratih menggelinjang. Angin juga semakin kencang dan hujan makin deras sehingga rumah itu seperti bergoyang.
