Auhh aq mau keluar ah.., Yg tolloong..!” dia mendesah keras.Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.“Yg.., cepat-cepat berkemas. Lha wong Mbak Iin menutupi wajahnya begitu. Bokep indo “Mbak Iin.., udah ada pasien tuh,” ujarnya dari ruang sebelah. Ia tersenyum melihatku.“Maaf Mas, sapu tangan saya ketinggalan,” katanya.Ia mencari-cari. Sebantar lagi Mbak Ita yg punya salon ini datang, biasanya jam segini dia datang.”Aq langsung beres-beres dan pulang. Ia menekan-nekan agak kuat. Mbak Iin sudah turun. Betulkan, ia tdk akan datang begitu saja. Ia membersihkan punggungku dengan handuk hangat. Haruskah kujawab sapaan itu? Bayar arisan. Tapi eh.., seorang penumpang pakai kaos oblong, mati aq. Itu artinya ia tdk mau diganggu. Bahannya tipis, tapi baunya harum. Haruskah kujawab sapaan itu? Badannya berbalik lalu melangkah. Esoknya, dari rumah kuitung-itung waktu. Lho, salon kan tempat umum. Ah segar. Aq tahu di mana ruangannya. Si Penis sudah mengeras. Aq hanya main dengan tangan. Aq masih termangu. Sambil menjawab telepon di kursi ia menunggingkan pantatnya.“Ya sekarang Sayang..!” katanya.“Halo..?” katanya sedikit terengah. Dingin.
