Ermita menunggu di meja makan. Bokep jepang Dia cium kamu seperti ini?” Kukecup lagi bibirnya.“Hmmh.”“Dia ciumi dan jilat lehermu seperti ini?”“Hmmh”“Dia remas juga dadamu?” Dan aku meremas lagi dadanya, sekarang yang sebelah kiri.“Hmmh”, matanya terpejam kenikmatan.“Dia masukkan tangannya kedalam blusmu dan dia pijit pentilmu di sini?” Mengatakan itu kumasukkan tanganku ke balik blus dan branya lalu kuremas tempurung dadanya, kupijit pentilnya mula-mula yang kanan kemudian yang kiri.“Hmmh”. Atau duapuluh?”“Om sanggup membayar 20 juta rupiah untuk saya? Pacarmu?” kugenjot dia terus dan dia mulai menanggapi dengan menggoyang panggulnya. “Pelan-pelan, Om”, isaknya lirih.“Pelan-pelan apa sayang?” tanyaku tersengal, pura-pura bertanya.“Pelan-pelan ngambil perawanku”,°“Kalau pelan-pelan ndak enak, Ermita. Kenapa?”“Om baik.”“Apa lagi?”“Om ganteng”.“Andi kan juga ganteng?”“Om lebih ganteng dan lebih tinggi … dan macho.” Dia kembali tersenyum genit memandang ke wajah, lengan dan dadaku. Saya tahu semuanya salah saya. Tapi ternyata diapun sangat menikmati keseluruhan permainan itu. Di apartemenku di New York-pun aku biasa mengurus keperluanku sendiri. Mita suka sama Om.” katanya tersenyum genit, kegenitan yang sebelumnya tak pernah ada. Aku memang ingin hubungan antara aku dan dia berakhir sampai disini saja. Om….”“Ya?”“Saya minta tolong ngantarin Ermita pulang, Om.”“Iya dah, Andi. Delapan puluh lembar seratus ribu dan lima puluh ribuan.“Oke Ermita, kuantar kamu pulang.”“Kenapa?”“Aku tidak punya uang tunai sepuluh juta sekarang. Ermita berdiri telanjang bulat dengan kedua tangan di
