“Siapa namanya?” tanya Tante Amanda lagi. Membuat dadaku jadi berbunga dan padat seperti mau meledak. Bokep Viral Entah kenapa, mungkin badan Bapak besar dan tangannya ditumbuhi rambut-rambut halus yg cukup lebat.Padahal Bapak paling sayang padaku. Dia masih melingkarkan tangannya ke leherku. Aku ingin mengangkatnya, namun Lidya malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. Aku suka kalo tidur sembari memeluk Ibu, Mbak Lisa atau Mbak Indira. Dan hanya kami berempat saja yg merayakannya.Perlu diketahui kalo Lidya adalah anak tunggal di dalam keluarga ini. “Ke rumah..?”, tanyaku memastikan. “Iya.”
“Memangnya ada apa?” tanyaku lagi. Aku anak laki laki satu-satuya. Dan aku selalu menganggapnya sebagai kawan biasa saja. “Cium dan peluk aku..”, bisik Lidya.Aku berusaha untuk menuruti semua keinginannya. Sementara Tante Amanda pergi membawa Bobby, aku dan Lidya duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yg menunggang kuda dgn gagah.Tak banyak yg kami obrolkan, karena Tante Amanda sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sembari terus-menerus memuji. Hubunganku dgn Lidya memang akrab sekali, meskipun tak bisa dikatakan berpacaran.Seperti biasanya, setiap hari Sabtu sore aku selalu mengajak Bobby, anjing pudel kesayganku jalan-jalan mengelilingi Monas. Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja. Dan hanya kami berempat saja yg merayakannya.Perlu diketahui kalo Lidya adalah anak tunggal di dalam keluarga ini. Karena sikap dan tingkah laku sehari-hariku masih, dan aku